Main Article Content
Abstract
Kekristenan memiliki teologi yang kaya. Hal ini dikarenakan secara restrospektif kitab Suci umat kristen ditulis, diterima oleh pribadi yang berbeda (individual dan komunal) dan dalam kondisi yang multi konteks. Namun demikian semua karya yang ada dapat disatukan dalam satu tema besar yaitu karya penyelamatan Allah bagi manusia dan dunia. Untuk melaksanakan visi ini adalah bermisi dengan mengunkan dua agen misi utma: Yesus Kristus dan Roh Kudus. Roh Kudus sebagai agen kedua diprestasikan secara kaya oleh penulis kitab, khususnya Perjanjian Baru. Kekayaan ini juga bisa dapat menghasilkan pemahaman yang berbeda bagi para penafsir. Hasil dari pemahaman yang berberda akhirnya mengasilakan ajaran dan bahkan sikap yang berbeda pula di dalam perilaku kehidupan ini. Esai ini merupakan lanjutan dari reset pertama dan kedua dalam memahami kiprah Roh Kudus dalam teologi Perjanjian Baru. Kali ini merupakan bagian terakhir yang akan fokus pada karya Yohanes dan surat-surat umum. Yohanes dalam karyanya mempersentasikan Roh Kudus sebagai Allah yang berperan sebagai konselor yang melanjutkan karya Yesus. Roh kudus mengudusan meneguhkan dan sang pemberi hidup. Dalam surat-surat umum Roh Kudus berperan sebagai agen transformasi yang merealisasikan karya keselamatan dalam Yesus dalam rangka pengudusan umat melalui hadirnya kitab Suci sebagai Firman Allah yang harus ditaati sehingga keselamatan dapat dinikmati secara penuh.
Keywords
Article Details
Authors who publish in Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi agree to the following terms:
1. The author holds the copyright and grants to the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License, which allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors may make additional separate contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the published journal version of the work (for example, posting it to an institutional repository or publishing it in a book) with acknowledgment of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, in institutional repositories or on their websites) before and during the submission process, as this can result in a productive exchange, as well as earlier and larger citations of the published work (See Effects of Access Open).