Main Article Content

Abstract

This research proposes a contextualized church leadership model based on Batak cultural structures. The main problem studied is that Western leadership styles still dominate current Batak church leadership and church leadership models that are often considered less responsive (adaptive or contextual) to local culture and socio-cultural values, so they are not entirely contextual and relevant to Batak cultural values. This research uses the anthropological model approach of Stephen B. Bevans anthropological model approach to understand Batak culture deeply and formulate a contextualized church leadership model. This research aims to develop a model of Batak church leadership contextual and relevant to the Batak cultural structure. The research method used is qualitative, with a literature study approach. The results showed that the integration of Batak cultural values such as sahala (authority), Dalihan Na Tolu (DNT), Habonaron Do Bona (HdB), and clan philosophy needs to be the basis for a contextualized Batak church leadership model. The Batak church leadership model should prioritize nurturing, service, respect, and togetherness (solidarity) through these cultural values. Integrating Batak cultural values is essential to forming Batak church leadership that remains rooted in local culture but faithful to the heritage of the Christian faith.

Keywords

anthropological model Batak Church Batak culture Church leadership Stephen B. Bevans Budaya Batak Gereja Batak kepemimpinan Gereja model antropologis Stephen B. Bevans

Article Details

References

  1. Bemmelen, Sita T.van. 2017. Christianity, Colonization and Gender Relation in North Sumatera. Boston: Brill.
  2. Bevans, Stephen B. 2002. Model-Model Teologi Kontekstual. Maumere: Ledalero.
  3. Damanik, Erond L. 2017. Habonaron do Bona: Tantangan dan Refleksi Abad 21. Medan: Simetri Institute.
  4. Daniel Fajar Panuntun, dan Eunike Paramita. 2020. “Pemimpin Melalui Pemuridan Kontekstual Sebagai Jawaban Dari Krisis Keteladanan Kepemimpinan.” Kinaa 1, no. 1: 1–15. http://www.pustakakristen.com/2016/04/analisa-dan-penyelesaian-perpecahan.html.
  5. Deni, Deni. 2022. “Menyikapi Dilema Kekuasaan dalam Kepemimpinan Kristen.” Jurnal Teologi Injili 2, no. 2: 109–19. https://doi.org/10.55626/jti.v2i2.33.
  6. Fatmawati, Irma. 2020. Antropologi Budaya: Pendekatan Habonaron do Bona sebagai Falsafah Hidup Masyarakat Simalungun. Yogyakarta: Deepublish.
  7. Giangel, Kenneth O. 1998. Membina Pemimpin Pendidikan Kristen. Malang: Gandum Mas.
  8. Habeahan, Rapina Ina Buana, dan Iky Sumarthina P. Prayitno. 2022. “Dalihan Na Tolu Analogy as an Approach to Strengthen Men’s Ministry Role.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 6, no. 2: 142. https://doi.org/10.46445/ejti.v6i2.415.
  9. Hutabarat, Herdy N. 2012. Mempersiapkan Para Pemimpin yang Unggul. Jakarta: Obor.
  10. Hutauruk, J.R. 2014. Johannes Warneck: Penggagas, Pengamat dan Pelaku Kemandirian Gereja Batak (1907-1944). Medan: LAPIK.
  11. ———. 2016. Menghargai Dokumen Sejarah Gereja. Medan: LAPIK.
  12. Lumbantobing, Andar. 2022. Makna Wibawa dalam Jabatan Gereja Batak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  13. Lumbantobing, Darwin. 2018. Tumbuh Lokal, Berbuah Universal. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  14. Manullang, Megawati. 2018. “Inkulturasi Dalihan Na Tolu Bentuk Misi Kristen Di Tanah Batak.” Jurnal Teologi Cultivation 2, no. 1: 15–28. https://doi.org/10.46965/jtc.v2i1.193.
  15. Martasudjita, Emanuel. 2021. Teologi Inkulturasi: Perayaan Injil Yesus Kristus di Bumi Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
  16. Meliala, Sejahtera Jonathan, dan Berthalyna Tarigan. 2016. Presbiterial Sinodal, Kajian Historis Tentang Sistem Pemerintahan Gereja Presbiterial Sinodal Dan Pelaksanaannya di GBKP Tahun 1941-2015 Serta Revitalisasinya Bagi GBKP Masa KIni. Jakarta: Praninta Aksara.
  17. Nainggolan, Togar. 2015a. “Peranan Tokoh Agama dalam Pembangunan Menuju Masyarakat yeng Beriman dan Sejahtera.” In Karakter Batak: Masa Lalu, Kini dan Masa Depan, diedit oleh Bungaran Antonius Simanjuntak, 39. Jakarta: Obor.
  18. ———. 2015b. “Strategi Komunitas Batak Toba untuk Penguatan Karakter Bangsa.” In Karakter Batak: Masa Lalu, Kini dan Masa Depan, diedit oleh Bungaran Antonius Simanjuntak, 135. Jakarta: Obor.
  19. Napitupulu, O.L. 1971. Perang Batak: Perang Sisingamangaraja. Jakarta: Gagasan Pahlawan Nasional Sisingamangaraja.
  20. Nelson, Alan E. 2007. Spirituality & Leadership: Kerohanian dan Kepemimpinan. Bandung: Kalam Hidup.
  21. Oc, Burak. 2018. “Contextual leadership: A systematic review of how contextual factors shape leadership and its outcomes.” Leadership Quarterly 29, no. 1: 218–35. https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2017.12.004.
  22. Pollatu, Maurits Junard. 2020. “Perjumpaan Adat dan Teologi HKBP dalam Konteks Bergereja di Tengah-tengah Masyarakat Batak Toba.” Institutio:Jurnal Pendidikan Agama Kristen 4, no. 1. https://doi.org/10.51689/it.v4i1.143.
  23. Poluan, Alvonce. 2021. “Model Kepemimpinan yang Ideal Dalam Penataan Organisasi Gereja The Ideal Leadership Model in Church Organization” 1, no. 2: 133–47.
  24. Pucuk Pimpinan HKI. 2015. Tata Gereja 2005: Tata Dasar, Peraturan Rumah Tangga, Hukum Siasat Gereja, Revisi ke II. Pematangsiantar: Kolportase HKI.
  25. Purbiatmadi, Antonius. 2012. Calling to Lead: Panggilan untuk Memimpin. Jakarta: Obor.
  26. R. Wirjana, Bernardine, dan Susilo Supardo. 2006. Kepemimpinan: Dasar-dasar dan Pengembangannya. Yogyakarta: ANDI.
  27. Ronda, Daniel. 2015. Belajar Menjadi Pemimpin. Tangerang: Matana Publishing Utama.
  28. Saragih, Hisarma. 2018. “Dinamika Penguatan Identitas Etnik Simalungun (Hasimalungunon) di Balik Berdirinya Gereja Kristen Protestan Simalungun.” Universitas Sumatera Utara.
  29. ———. 2019. Zending di Tanah Batak. Yogyakarta: Ombak.
  30. Schreiner, Lothar. n.d. Telah Kudengar dari Ayahku: Perjumpaan Adat dengan Iman Kristen di Tanah Batak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  31. Siagian, Riris Johana. 2016. Sahala bagi Pemimpin: Dulu dan Sekarang. Pematangsiantar: STT HKBP Pematangsiantar.
  32. Sijabat, W.B. 2019. Ahu Si Singamangaraja. Jakarta: Sinar Harapan.
  33. Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2015. “Karakter Bangso Batak Masa Lalu, Kini dan Masa Depan.” In Karakter Batak: Masa Lalu, Kini dan Masa Depan, diedit oleh Bungaran Antonius Simanjuntak, 214–15. Jakarta: Obor.
  34. ———. 2021. Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba. Jakarta: Obor.
  35. Simarmata, B.T. 1996. “Kepemimpinan Gerejawi.” In Membangun Tubuh Kristus, diedit oleh J.R Hutauruk, 223. Pematangsiantar: STT HKBP Pematangsiantar.
  36. Simorangkir, Mangisi S.E. 2015. “Antara yang Diutus dan yang Dipanggil.” In Karakter Batak: Masa Lalu, Kini dan Masa Depan, diedit oleh Bungaran Antonius Simanjuntak, 16–17. Jakarta: Obor.
  37. Suryadinata, Ermaya. 1997. Pemimpin dan Kepemimpinan Pemerintah. Jakarta: Gramedia.
  38. Tamibaha, Ribkah Femmy, dan Steven Tommy Dalekes Umboh. 2023. “Pola Kepemimpinan Yesus dan Implikasinya bagi Kepemimpinan Gereja Masa Kini.” EUANGGELION: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 4, no. 1: 12–23. https://doi.org/10.61390/euanggelion.v4i1.51.
  39. Tumanggor, Raja Oloan. 2021. “Inkulturasi Iman Kristen dalam Konteks Budaya Batak: Suatu Tinjauan Misiologis.” The New Perspective in Theology and Religious Studies 2, no. 2: 37–48. https://doi.org/10.47900/nptrs.v2i2.40.
  40. Yusuf, A. Muri. 2017. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.