Internalisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Bingkai Filsafat Perenial Kristen bagi Pemuka Agama di Era Pluralisme

Authors

  • Frans Pantan STT Bethel Indonesia Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.47457/jps.v6i2.678

Keywords:

harmony, interreligious hermeneutics, Pancasila, perennial philosophy, tolerance

Abstract

This article discusses the internalization of Pancasila values within the framework of perennial philosophy as a strategy to strengthen tolerance and harmony among religious leaders in the era of pluralism. This approach integrates the understanding of Pancasila as a philosofische grondslag and interreligious hermeneutics, drawing on the thoughts of T.B. Simatupang, Eka Darmaputera, and Andreas A. Yewangoe. The method employed is a qualitative, descriptive-reflective, and participatory approach, encompassing orientation, material presentation, focus group discussions (FGDs), written reflections, and follow-up through interfaith networking. The results indicate that Pancasila can serve as a common ground for interfaith engagement, fostering active appreciation of differences, reducing potential conflicts, and strengthening social solidarity. This strategy ensures that Pancasila values are not only understood conceptually but also embodied in collaborative actions. Thus, Pancasila functions as a unifying national ethos, relevant for building an Indonesian society that is peaceful, just, and united amid diversity.


Indonesia sebagai bangsa plural masih menghadapi tantangan intoleransi dan diskriminasi berbasis agama, sehingga internalisasi nilai-nilai Pancasila bagi pemuka agama menjadi sangat mendesak. Artikel ini membahas internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam bingkai filsafat perenial sebagai strategi penguatan toleransi dan kerukunan bagi pemuka agama di era pluralisme. Pendekatan ini memadukan pemahaman Pancasila sebagai philosofische grondslag dan hermeneutika antaragama, dengan merujuk pada pemikiran T.B. Simatupang, Eka Darmaputera, dan Andreas A. Yewangoe. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif-reflektif berbasis partisipasi, meliputi orientasi, pemaparan materi, diskusi kelompok terfokus (FGD), refleksi tertulis, serta tindak lanjut jejaring lintas iman. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Pancasila dapat menjadi titik temu lintas iman yang mendorong apresiasi aktif terhadap perbedaan, mengurangi potensi konflik, dan memperkuat solidaritas sosial. Strategi ini memastikan nilai-nilai Pancasila tidak hanya dipahami secara konseptual, tetapi juga dihidupi dalam aksi kolaboratif. Dengan demikian, Pancasila berfungsi sebagai perekat kebangsaan yang relevan untuk membangun masyarakat Indonesia yang damai, adil, dan bersatu di tengah keberagaman.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Frans Pantan, STT Bethel Indonesia Jakarta

Dosen S3 Teologi, STT Bethel Indonesia Jakarta

References

Accendere, Pier Davide. 2022. “Philosophia Perennis.” In Encyclopedia of Renaissance Philosophy, edited by Marco Sgarbi. Cham: Springer International Publishing. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/978-3-319-14169-5.

Amallia, Siti. 2019. “Hakekat Agama dalam Perspektif Filsafat Perenial.” Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy 1, no. 1: 1–18. https://doi.org/10.24042/ijitp.v1i1.3903.

Darmaputera, Eka. 2017. Pancasila: Identitas & Modernitas,. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

———. 2022. “Pancasila: Keunggulan, Keterbatasan, dan Tantangannya.” In Teologi Publik Eka Darmaputera: Teks-teks Terpilih, edited by Trisno S. Sutanto, 1st ed. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Dewantara, Agustinus Wisnu. 2021. “Pancasila dan Multikulturalisme.” Studia Philosophica et Theologica 15, no. 2: 109–26. https://doi.org/10.24235/edueksos.v10i1.8402.

Hardiman, F. Budi. 2015. Seni Memahami (Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida). Sleman: Kanisius.

Intan, Benyamin Fleming. 2006. Public Religion and the Pancasila-Based State of Indonesia: An Ethical and Sociological Analysis, American University Studies 238. New York: P. Lang.

Krisna Pakpahan, Gernaida, Ibnu Salman, and Andreas Budi Setyobekti. 2021. “Internalisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Upaya Mencegah Radikalisme.” KURIOS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 7, no. 2.

Kuswanjono, Arqom. 1997. “Filsafat Perennial Pemahaman Keberagamaan.” Jurnal Filsafat. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jf.31778.

Lembaga Survei Indonesia. 2023. “Survei Nasional: Kekerasan Ekstrem dan Toleransi dalam Kehidupan Beragama di Indonesia.” Indonesia Civil Society Forum (ICSF) 2023. https://babel.bps.go.id/indicator/26/959/1/persentase-rumah-tangga-dengan-kepemilikan-aset-dan-jenis-aset-yang-dimiliki.html.

Mojau, Julianus. 2022. “Protestant Social Theological Thinking in Indonesia during the Era of Soeharto’s New Order.” Asia Journal of Theology 36, no. 2: 136–51. https://doi.org/10.54424/ajt.v36i2.38.

Saidah. 2020. “Pemikiran Essensialisme, Perenialisme, dan Pragmatisme dalam Perspektif Pendidikan Islam.” Jurnal Al-Asas 5, no. 2: 16–28.

Sampe, Naomi, Perdi Masuang, Gantina Banne Lembang, Rinus Menok Sara, and Karel Sanda Toding. 2021. “Continuing the Paul Mission for the Gentiles in the New Era.” BIA’: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 4, no. 2: 290–302. https://doi.org/10.34307/b.v4i2.319.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. 1980. Himpunan Risalah Sidang-sidang dari Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Tanggal 29 Mei 1945-16 Juli 1945) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Tanggal 18 Dan 19 Agustus 1945) yang Berhubungan dengan Penyusunan Undang-undang Das. Jakarta: Sekertariat Negara Republik Indonesia.

SETARA Institute. 2024. “Penghapusan Rekomendasi FKUB dalam Pendirian Rumah Ibadah: Lebih Kompatibel dengan Tata Kebinekaan.” SETARA Institute. 2024.

Simatupang, T.B. 1984. Iman Kristen dan Pancasila. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Solissa, Abdul Basir. 2021. “The Reactualization of the Pancasila Values in the Light of Perennial Philosophy.” ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 21, no. 1: 49–70. https://doi.org/https://doi.org/10.14421/esensia.v21i1.2172.

Suprasetio, Arip. 2024. “Agama sebagai Media Internalisasi Ideologi Pancasila.” Jatman Online. 2024. https://jatman.or.id/agama-sebagai-media-internalisasi-ideologi-pancasila#:~:text=Dalam pelaksanaannya%2C Pancasila dimasukkan dalam mata pelajaran,pendekatan agama dalam penanaman dan pengembangan Pancasila.

Yewangoe, A. A. 2018. Allah Mengizinkan Manusia Mengalami Diri-Nya: Pengalaman dengan Allah dalam Konteks Indonesia yang Berpancasila. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Downloads

Published

2025-08-30

How to Cite

Pantan, F. (2025). Internalisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Bingkai Filsafat Perenial Kristen bagi Pemuka Agama di Era Pluralisme. Jurnal PKM Setiadharma, 6(2), 195–208. https://doi.org/10.47457/jps.v6i2.678